KABAR, Bolsel-Komoditas
andalan di Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) yang meliputi empat sektor yakni
pertanian, perkebunan, perikanan dan kehutanan, dinilai sejumlah pihak
produktivitasnya tiarap. Padahal, keempat sektor tersebut, mendominasi dan
menjadi faktor utama pendukung pertumbuhan ekonomi di Bolsel.
Data yang berhasil dihimpun
menyebutkan, selang dua tahun terakhir konstribusi dari tahun 2012 sebesar
40,80 persen. Namun di tahun 2013 turun menjadi 37,44 persen. Wakil Bupati
Bolsel Drs Sjamsul Bahri Badu, mengindikasikan, ada pergeseran lapangan usaha
di masyarakat dari sektor primer ke sektor sekunder.
"Untuk mendorong
pertumbuhan di sektor pertanian agar mengalami peningkatan, perlu adanya
kebijakan atau regulasi yang menjamin petani dalam berusaha. Setiap kebijakan
Pemkab akan menimbulkan efek timbal balik seiring meningkatnya pendapatan
masyarakat," papar Syamsul.
Nah, untuk tahun 2015 kata
Wabup, pertumbuhan ekonomi nasional diperkirakan naik sebesar 6,30 sampai 6,40
persen dengan inflasi sebesar 5,65 persen. "Hal ini dapat berdampak pada
peningkatan ekonomi di Bolsel," katanya. Sementara itu, aktivis pemerhati
Bolsel Andika Hasan menilai, ada beberapa indikator yang menjadi penyebab
merosotnya kontribusi empat sektor ini. Diantaranya, ada beberapa program
pemerintah yang tidak menyentuh langsung ke masyarakat.
Selain itu, keberadaan
penyuluh lapangan masih sangat minim di Bolsel. Sehingga, sangat berpengaruh
terhadap produktifitas hasil pertanian, perkebunan, maupun kelautan. "Ini
tidak bisa diabaikan. Sentuhan program pemerintah sangat membantu pertumbuhan
ekonomi masyarakat, termasuk keberadaan penyuluh lapangan," terangnya.(oni)