Dua petani hanya bisa termangu karna sawahnyam kering. |
KABAR,
MOLIBAGU—Kemarau yang melanda Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel)
sejak September-Oktober, mulai meresahkan masyarakat setempat. Soalnya, ratusan
hektar sawah, kini mulai kekeringan. Menurut Kabag Humas Bolsel, Ahmadi
Modeong, kemarau Bolsel, sudah siklus tahunan, perubahan cuaca.
"Memang dampak kemarau,
mulai dirasakan warga Bolsel. Di Desa Ilomata dan Tobayagan, hektaran sawah
tidak bisa digarap oleh petani. Petani ladang juga tak bisa berbuat
lebih,’’kata Kabag Humas. Juru bicara Pemkab Bolsel ini mengimbau masyarakat
agar memperhatikan kondisi cuaca sekarang.
“Diharapkan, masyarakat
petani tidak sampai merugi karena menanam di musim sekarang. Saat ini paling
pas membersihkan lahan, musim penghujan baru menanam,’’urainya.
Mengantisipasi kemarau panjang,
Bupati Bolsel Hi Herson Mayulu S.IP, meminta instansi terkait agar proaktif
memonitor desa-desa yang kekeringan air sumur. Jika ada, segera menempuh solusi
tepat.
"Semoga musim kemarau
ini akan cepat berakhir. Tahun ini ada beberapa program air bersih yang akan
masuk ke desa-desa. Termasuk di Desa Adow, Kecamatan Pinolosian Tengah. Program
ini bertujuan, agar kebutuhan masyarakat khususnya air bersih dapat
teratasi,"kata Mayulu.(oni)