KABAR,BOLMUT—Nilai
ambang batas atau passing grade
tentang kelulusan Tes Kompetensi Dasar (TKD), seleksi Calon Pegawai Negeri
Sipil (CPNS) tahun 2014 diminta untuk ditinjau kembali pemerintah.
Pasalnya
nilai yang cukup tinggi tersebut, dinilai sangat merugikan putra daerah
bersaing dengan para lulusan luar daerah, terlebih para alumni perguruan tinggi
ternama yang ada di pulau Jawa.
“Adanya kenaikan standar
nilai ini sangat merugikan kami peserta dari Bolmut, sebab rata-rata kami tidak
mampu memenuhi nilai ambang batas yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.
Begitu
juga masalah waktu pelaksanaan ujian juga sangat minim, jadi jangan heran jika
hanya beberapa orang saja yang dinyatakan lolos passing grade,” ujar sejumlah
peserta ujian dengan nada kecewa.
Menanggapi masalah tersebut,
Abdul Agus Heydemans, tokoh pemuda Bolmut berharap agar kiranya Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) Bolmut tindak hanya tinggal diam dalam melihat masalah ini,
terlebih dalam persoalan tingginya nilai Pasing Grade ini.
“Harus ada upaya
dari pemerintah daerah, karena penerapan passing grade yang terlalu tinggi
membuat anak-anak daerah tereliminasi,” tandas Heydemans.
Terpisah, Kepala Badan
Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) Bolmut, Maskun Antogia Ssos, mengaku telah
membahas persoalan ini. Sebab, dengan melihat jumlah yang lolos passing grade,
tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pemrintah daerah.
“Kami juga
memahami situasi dan kondisi yang terjadi, namun dipihak lain kami terpaksa
harus menjalankan aturan yang diberlakukan oleh pemerintah pusat. Karena, jika
tidak dilakukan maka kuota CPNS Bolmut bisa saja dikurangi, lantaran tidak
mampu menjalankan aturan yang telah diberlakukan,” tangkis Maskun.
Sehingga itu
pihaknya dalam waktu dekat ini akan mendatangi KemenPAN-RB untuk meminta
pertimbangan pengurangan nilai pada passing grade. “Kami akan mengusahakan
secepatnya berangkat ke Jakarta menemui langsung KemenPAN-RB sebelum penetapan
angka kelulusan CPNS,” pungkasnya.(Nanang,tr)