Select Menu
KABAR TEKNOLOGI GIF


Slider

Travel

Performance

Cute

My Place

Olahraga

Racing

» » » LCMT, Kota Bitung Naik Peringkat Jadi Dua Besar
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama



KABAR,Bitung-Setelah menempati posisi ketiga besar dalam penilaian Low Carbon Model Town (LCMT), kini Kota Bitung boleh berbangga berada dalam posisi dua besar peringkat LCMT yang diikuti oleh 19 negara Asia Pacific. Namun, hasil ini masih belum paten dikarenakan hasil penilaian LCMT sendiri akan diumumkan pada pekan depan. Beranjaknya posisis Kota Bitung menjadi peringkat dua besar ini terkuak dalam keterangan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Bitung, Audy Pangemanan, kepada wartawan, Kamis (30/10).

Sebelumnya, wakil Indonesia yang diusulkan adalah Kota Surabaya yang merupakan kota terbesar kedua setelah Kota Jakarta. Namun, para juri justru tertarik dengan Sulawesi Utara. Bahkan, Kota Tomohon juga sudah diusulkan untuk menjadi wakil dalam LCMT ini. Sayangnya, para juri justru lebih tertarik dengan Kota Bitung. Sehingga, Kota Bitung pun dipilih untuk menjadi wakil Indonesia dalam penilaian LCMT itu.

“Apa sih yang bisa ditonjolkan Kota Bitung? Padahal Kawasan Ekonomi Khusus sendiri kan belum terbangun. Jangan salah menilai. Dalam LCMT ini ada dua kategori kota yang dinilai yakni kategori kota dengan konsep pembangunan yang belum terbangun (brownfield-Red) dan konsep kota dengan pembangunan sudah terbangun (green field-Red). Sebu, kota kedua terbesar di Philipin setelah Davao, sudah mengajukan konsep greenfield. Begitupun dengan Tiangjin di China. Namun, Bitung justru mengajukan konsep brownfield, justru mampu menduduki peringkat kedua polling sementara, tepat setelah Tiangjin,” ujarnya.

Menurutnya, Kota Bitung dalam penilaian LCMT ini menjual konsep pembangunan KEK yang kedepannya rendah karbon. Sinergitas antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota, justru sangat diapresiasi oleh para juri saat melakukan kunjungan ke Kota Bitung beberapa waktu lalu. Apalagi, ini ditunjang dengan adanya PP No 32 tahun 2014 tentang KEK, Peraturan Daerah, baik Gubernur maupun Walikota, justru menunjang program pembangunan yang ramah lingkungan sesuai dengan konsep pembangunan yang sudah ditetapkan.

Selain segi peraturan yang menunjang kegiatan pembangunan kota, terangnya, faktor kedua yang dinilai mampu menopang konsep yang diajukan oleh Kota Bitung adalah banyaknya Kabupaten/Kota di Indonesia yang sementara gemar berkembang dan getol melakukan pembenahan dalam berbagai bidang. Jika saja Kota Bitung tidak diberikan kesempatan untuk berpartisipasi, maka kemungkinan besar daerah-daerah lain akan melangsungkan pembangunan yang juga tidak peduli ataupun tidak ramah lingkungan.

“Jika Kota Bitung diberikan kesempatan, maka ada ratusan darah lainnya juga akan meniru konsep pembangunan yang dilakukan Kota Bitung dengan kadar karbon yang rendah serta ramah lingkungan. Dan, ini bukan saja berdampak bagi Sulawesi Uatar, tetapi berdampak juga bagi Indonesia bahkan Asia Pacific,” tegasnya.

Faktor penunjang lain pertimbangan Kota Bitung dalam penilaian kota dengan rendah karbon, tambahnya, adalah Bitung merupakan kota industri dan pelabuhan yang sekaligus masih memiliki cagar alam, tepatnya hampir 50% luas wilayah daratannya merupakan hutan. Sementara kota lain, justru memiliki kawsan hijau penunjang konsep perkotaan yang jauh lebih rendah.

“Kota ini masih memiliki Taman Wisata Alam seperti Tangkoko-Batuputih dan Batu Angus. Otomatis pembangunan kedepan kita harus memperhatikan hutan dan kekayaan alam ini yang masih ada dan akan terus kita pelihara dengan baik,” terangnya.

Selain menjaga agar tidak terjadinya perambahan hutan, ada juga upaya masiv dari pemerintah dan masyarakat seperti penggalakan penanaman pohon, baik di tepi jalan, ruang terbuka kosong hingga menjadi ruang terbuka hijau. Sehingga dari sisi keunikan, Kota Bitung justru menonjolkan konsep pembangunan yang rendah karbon dibandingkan dengan kota industri lainnya yang sudah membangun dan sementara mengupayakan untuk merendahkan karbon dalam wilayahnya.


“Karena itu kami sangat butuhkan dukungan dari seluruh stakeholder yang ada. Doakan saja Kota Bitung bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Dan kalau memang kita menang, maka daerah lain  akan mencontoh ke Kota Bitung,” pungkasnya. (AS)

About Unknown

Jalan Kesembuhan Nomor: 06, Pinaesaan, PLAZA MANADO - Sulawesi Utara PO BOX Manado: 8870 "Nomor Tlp/ Fax: 0431- 843075, 082291207363,081244047750." Email : webkabar@gmail.com - kabarmanado@ymail.com.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama