Buntut Kekeringan Area Persawahan
KABAR, BOLSEL—Informasi berseliweran yang menyebut warga Bolaang
Mongondow Selatan (Bolsel) mulai dilanda kelaparan, dibantah Kepala Kantor
Ketahanan Pangan (KKP), Aldy Gobel.
“Malah tahun ini cadangan pangan
kita tidak akan disalur. Karena berdasarkan analisa kami, belum ada wilayah di
Bolsel yang masuk kategori rawan pangan," kata Gobel.
Dia menyebut, sekarang ini sekira
5 ton beras cadangan pangan untuk Kabupaten Bolsel, masih tersimpan rapi.
Cadangan pangan ini hanya untuk wilayah rawan pangan. “Hingga kini belum ada
wilayah yang rawan pangan di Bolsel,’’katanya.
Aldy menerangkan, untuk
menentukan wilayah atau daerah rawan pangan butuh kajian. Wilayah rawan pangan
harus memenuhi indikator yang telah ditentukan. Secara garis besar diantaranya,
tidak ada lahan persawahan atau pertanian, sulit akses, dan adanya permintaan
dari wilayah/desa.
"Kecamatan Posigadan memang
tidak ada lahan pertanian, tapi akses sangat lancar. Begitu juga di desa-desa
ujung Pinolosian Timur, akses sulit tapi sejauh ini tidak ada permintaan dari
desa,"ucapnya. Di sisi lain, kebutuhan pangan masyarakat Bolsel, juga
terpenuhi dengan adanya program pemerintah yakni beras miskin (raskin).
"Program raskin mungkin menjadi salah satu faktor pendukung untuk memenuhi
kebutuhan pangan masyarakat kita," terangnya. Aldy juga memprediksi, pada 2015
mendatang, cadangan pangan di Bolsel akan bertambah. "Tiap tahun kita
dapat cadangan pangan 5 ton beras. Jika tahun ini tidak keluar, berarti tahun
depan cadangan beras kita menjadi 10 ton," tambahnya.(oni)