Bahas Tapal Batas, Royalti JRBM Sumbat Komunikasi
KABAR, BOLSEL—Pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut, kembali
akan mempertemukan Bupati Bolsel, Hi Herson Mayulu SIP dengan Bupati Bolmong,
Hi Salihi Mokodongan, terkait tapal batas kedua daerah tersebut.
Diketahui, pertemuan antara pihak
Pemkab Bolsel dan Pemkab Bolmong sudah berulang kali digelar, namun belum ada
kata sepakat. Pentinganya pertemuan tersebut,
membuat pihak Provinsi kembali menjadwal pertemuan khusus dua kepala daerah
ini.
Begitu dikatakan Sekda Bolsel,
Tahlis Gallang SIP. Menurut alumnus STPDN itu, salah satu faktor tidak ada
titik temu antara dua daerah, karena dua daerah tetap berpegang teguh pada
dasar atau pegangan masing-masing.
"Dua daerah beda keinginan
dan beda pegangan. Tapi akan ada pertemuan selanjutnya. Pertemuan nanti hanya
melibatkan dua kepala daerah," terang Tahlis. Sekda juga optimis, pada
pertemuan antara dua Bupati, akan ada solusi terkait titik tapal batas dua
daerah ini. Sebab, baik Bolsel maupun Bolmong Induk, masing-masing memiliki
data soal batas wilayah tersebut.
"Secara garis besar, letak perbedaan
dasar pegangan Bolsel dan Bolmong Induk adalah, Bolsel tetap mengacu pada Undang-Undang
pemekaran Bolsel Nomor 30 Tahun 2008, sementara Bolmong Induk, tetap ngotot
pada kesepakatan yang pernah dibuat sebelum pemekaran Bolsel (masih kecamatan
Pinolosian)," terang Gallang.
Perlu diketahui, pemicu 'konflik'
tapal batas dua daerah ini, dikarenakan kehadiran perusahaan tambang emas PT J
Resources yang saat ini sudah mulai produksi, di wilayah yang menjadi rebutan
kedua wilayah. Royalti perusahaan tersebut sangat menggiurkan, karena nilainya
mencapai Rp18,5 miliar per tahun. Sesuai yang terlampir dalam SK Kementrian
ESDM nomor 3954/K/80/MEM/2013 tentang penetapan daerah penghasil, Bolsel
ditetapkan sebagai daerah penghasil sehingga berhak menerima iuran tetap (lihat
grafis).
Belum adanya kata sepakat dua
kepala derah ini, memunculkan pendapat dari beberapa warga di dua daerah
setempat. Intinya, warga meminta Herson dan Salihi legowo, agar pembahasan
tapal batas tidak berlarut-larut.
“Kami berharap pertemuan dua
bupati ini sudah final, hasilnya jelas,’’ucap Ahmad Fattah, warga Bolsel.
“Bolmong dan Bolsel itu bersaudara, mudah-mudahan jalan tengah dapat ditempuh
dan dapat diterima semua pihak,’’tukas Wahdania, warga Bolmong, kemarin.(oni)