Gedung Museum Tsunami Aceh |
"Sejauh ini, kami sudah menerima konfirmasi kesediaan 35 perwakilan negara dan 34 lembaga internasional akan hadir pada refleksi 10 tahun tsunami," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Muhammad Reza Pahlevi di Banda Aceh, Rabu (16/12).
Reza Pahlevi menjelaskan berbagai agenda dan pagelaran budaya telah disiapkan dalam rangka refleksi 10 tahun mengenang bencana tsunami yang telah menyebabkan lebih 200 ribu jiwa penduduk Aceh hilang dan meninggal dunia.
Kehadiran para tamu dari mancanegara itu sebagai bentuk "terima kasih Aceh" kepada mereka yang pernah membantu Aceh pascatsunami hingga masa rehabilitasi dan rekonstruksi, kata dia menambahkan.
Menurut Reza, empat kegiatan penting yang telah disiapkan panitia untuk mengenang 10 tahun tsunami yang menerjang pesisir pantai sejumlah kabupaten dan kota di Aceh pada 26 Desember 2004. Kegiatan itu antara lain doa bersama, lomba foto, edukasi bencana dan kajian terhadap tsunami dalam bentuk konferensi internasional, selanjutnya ekspo kebencanaan.
"Tujuan ekspo kebencanaan itu untuk menyampaikan pesan-pesan kepada generasi mendatang agar mereka bias mengingat kembali peristiwa memilukan itu. Itu penting agar generasi muda mengetahui dan dapat melakukan langkah-langkah meminimalisasikan jika terjadi bencana," kata dia menjelaskan.
Reza menjelaskan, momen renungan 10 tahun tsunami juga akan dijadikan ajang untuk mempromosikan pariwisata Aceh kepada dunia luar, terutama masyarakat nasional.
"Kita juga berharap agar renungan 10 tahun tsunami ini menjadi `pintu masuk' untuk mempromosikan bahwa Aceh sudah aman dan sedang membangun, dan wisatawan dapat menjadikan Aceh sebagai daerah tujuan wisatanya," kata dia menambahkan.(Rol)