KABAR,Manado-Kemajuan
dunia pendidikan masa kini menuntut sekolah untuk lebih maju dalam mendidik dan
menciptakan suasana yang mampu memicu kreatifitas siswa. MAN Model Manado,
adalah salah satu sekolah yang memiliki segudang prestasi dan dikenal sebagai
sekolah favorit bagi lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Sulawesi Utara
(Sulut) maupun dari luar Sulut.
Sepertinya tak pernah kekurangan
prestasi, sekolah berbasis Islam di Manado ini terus berkarya melahirkan
pribadi-pribadi yang baik dan berprestasi. Prestasi akademik dan non-akademik
sampai ke tingkat nasional antaranya, mendapatkan medali perunggu dalam
kegiatan Kompetensi Sains Madrasah (KSM) tingkat nasional tahun 2014, Juara II
Lomba mading tahun 2013, Juara Umum Marching Band Versi Kajurnas Prapon se
Sulut 2006, Juara Pidato I Bahasa Jepang Tingkat SMA Manado 2008,
Juara I Olimpiade Matematika dan Fisika Sulut 2007, Juara II Marching
Band se Indonesia Timur 2006, Juara I MTQ Tingkat Remaja Sulut 2004, dan
berbagai prestasi lainnya.
Sekolah yang terletak di Jalan
Hasanudin 14, Kelurahan Islam Lingku ngan III Manado, kini memiliki murid
kurang lebih mencapai 1.200 orang. MAN Model Manado mempunyai visi
“Mantap dalam IMTAQ, Unggul dalam IPTEK, Berprestasi dalam olah raga dan seni”.
Hal ini mempunyai daya tarik yang tinggi, di bidang Pendidikan Formal maupun
Non-Formalnya, sehingga pada pendaftaran Calon Siswa Baru tahun ajaran
2013-2014, para calon siswa yang mendaftar mencapai 550 orang dari kapasitas
penerimaan siswa baru 350 orang.
MAN Model Manado, merupakan peralihan
dari PGAN (Pendidikan Guru Agama Negeri) Manado, yang kemudian berubah menjadi
MAN (Madrasah Aliyah Negeri). Kemudian dalam perkembangannya MAN Manado
terpilih bersama 35 MAN di Indonesia lainnya sebagai Madrasah Aliyah Negeri
Model, melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama
Islam No IV/PP.00.6 /KEP/17A/98 tertanggal 20 Februari 1998, tentang Penetapan
35 Madrasah Aliyah Negeri Menjadi MAN Model.
MAN Model juga menjadi wadah
pembentukan karakter dan akhlak para muridnya, yang juga dibentuk melalui
Pendidikan Formal yaitu, melalui mata pelajaran keagamaan, seperti
Akidah-Akhlak, Al-qur’an Hadist, dan Fikih, tapi pada intinya semua mata
pelajaran menanamkan karakter yang luhur pada seluruh siswanya.
Pada pendidikan Non-Formal, para
siswa juga ikut dalam berbagai kegiatan Ekstrakulikuler seperti Ekskull
Pramuka, yang mempunyai tujuan utama untuk membentuk watak anggotanya, juga
Ekskull-ekskull lain seperti Paskibraka, PMR, Sispala, Sanggar Seni Al-qur’an
At-tanwir, dll.(Adi)