KABAR,Bolmong-Buntut
perkelahian tak seimbang, lelaki Hardi umboh (39), warga Imandi, Kecamatan
Dumoga Timur, Kabupaten Bomong, nyaris tewas. Korban ditikam setelah dikeroyok
kakak beradik inisial HW alias Han dan RW alias Roni, juga warga yang sama,
Minggu (31/08) kemarin. Akibat luka tikaman di pinggang kiri, Hardi terpaksa
dilarikan warga ke RS Prof Kandou, Malalayang, Manado untuk mendapatkan
perawatan intensif.
Selain
Hardi, Hani juga menjadi korban dengan dua luka tikaman dan harus menjalani perawatan
medis di RS Datoe Binangkang (RSDB) Kotamobagu.
Peristiwa
berdarah ini tak ditampik Kapolres Bolmong AKBP Hisar Siallagan SIK melalui
Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops), Kompol Nanang Nugroho SIK.
“Pelakunya RW
alias Ronny (45) akhirnya menyerahkan diri. Sementara HS alias Herly (30) warga
Desa Tonom juga turut diamankan, ditengarai menyimpan senjata tajam jenis
pisau. Pisau ini yang digunakan tersangka untuk menikam korban,” sebut Nogroho
didampingi kasat Reskrim, AKP Iver Manossoh SH.
Nanang
menjelaskan, pertikaian antara Hardi dan dua kakak beradik ini bermula saat
masyarakat di lorong Popo menggelar kerja bakti pembuatan jembatan darurat
pada, Sabtu (30/08) pagi. Kegiatan yang diprakarsai pemerintah setempat justru
mendapat protes dari Hani. “Mendengar penolakan itu, korban mencoba membujuk
pelaku dan menjelaskan rencanan pembangunan jembatan darurat tersebut. Nah,
dari sini terjadi kesalahpahaman antara keduanya hingga berbuntut perkelahian
dengan menggunakan senjata tajam (sajam)," ujar Nanang.
Lanjut Nanang, pasca perkelahian mengakibatkan suasana di Kelurahan Imandi sempat menegang, apalagi sekelompok warga diperkirakan 50 orang bertandang ke rumah Hani untuk melakukan balas dendam. Beruntung, aparat kepolisin bergerak cepat hingga situasi dapat ditenangkan. "Untuk antisipasi, Polres Bolmong menurunkan personel gabungan untuk pengamanan dan cipta kondisi. Saat ini situasi sudah kembali membaik,” kunci Nanang. (ddj)