Ditagih Kesepakatan, Menghindar
AKSI Damai lalu,bakal terulang memprotes JRBM di Bolsel . (foto: humas) |
Pihak perusahaan pun dinilai hanya mengeruk keuntungan sendiri. Bahkan dinilai melecehkan, lantaran tidak menggubris lagi kesepakatan, saban dikonfirmasi masyarakat lingkar tambang. “Kami anggap PT JRBM melecehkan kami masyarakat lingkar tambang. Kami menagih kesepakatan yang dibuat perusahaan dengan masyarakat tambang dihadapan pemerintah, tapi malah perusahaan menghindar,’’ketus Jefry ML diampingi rekannya Hamdi, warga Dumagin, kemarin.
Lelaki parohbaya ini menyebut, sedikitnya 20 poin untuk kemahaslatan masyarakat lingkar tambang sudah disepakati manajemen PT JRBM untuk direalisasikan. Bahkan, berdasar kesepakatan, sebelum eksploitasi, pihak perusahaan akan merealisasikan 60 persen dari 20 poin kesepakatan tersebut. “Sekarang sudah eksploitasi. Tapi yang ada baru rekrutmen tenaga kerja di kawasan lingkar tambang. Itu pun kan karena kebutuhan perusahaan. Mana realisasi kesepakatan lainnya,’’tuntut Hamdi.
Jefry menyebut, butir kesepakatan itu, antara lain meliputi, pemberian beasiswa, pembangunan rumah ibadah, balai desa, fasilitas olahraga, air bersih dan beberapa poin lainnya. “Pembangunan sumber air bersih malah kebanyakan dibiayai pemerintah melalui APBD, PT JRBM belum sama sekali merealisasikannya,’’ungkapnya.
Diketahui, sedikitnya 8 Desa di Bolaang Mongondow Selatan, masuk kawasan lingkar tambang PT JRBM. Hingga berita ini naik cetak, pihak PT JRBM belum diperoleh konfirmasinya.(oni)