Dra Ivonne B.I Lombok |
KABAR,Manado-Pameran
keliling sebutan akrab pameran nasional keragaman alat musik tradisional
nusantara koleksi 30 museum di tanah air sukses digelar di kota Manado, sejak
16-20 September 2014 kemarin. Rangkaian kegiatan yang dipusatkan di museum
Sulawesi Utara, Jl.WR Supratman, dipadati warga yang merupakan sajian hiburan
bagi masyarakat sekaligus memeriahkan HUT ke 50 atau tahun emas Sulawesi Utara
(Sulut).
Hal
ini tak ditampik Kadis Pariwisata Sulut, Suprianda H Ruru SH LLM melalui Kepala
UPTD Museum negeri Sulut, Dra Ivonne B.I Lombok.
“Disebut
pameran keliling lantaran sudah menjadi agenda rutin, tiap tahunnya
dilaksanakan bergantian di tiap daerah. Tahun kemarin kami usulkan agar tahun
2014 bisa dilaksanakan di Sulut, sekaligus untuk memeriahkan HUT Sulawesi Utara
ke-50 atau tahun emas. Sedikitnya ada 30 museum yang tersebar di tanah air, demikian
perwakilan dari 30 museum turut ambil bagian dan hadir di Manado,” sebut Lombok.
Lombok menjelaskan, dalam rangkaian peringatan tahun emas ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara telah dimeriahkan dengan sejumlah kegiatan antara lain Pawai Budaya, Karnaval Bendi Hias, Pameran Nasional Keragaman Alat Musik Tradisional Nusantara. “Semuanya memang dikemas dalam satu kegiatan Festival Bunaken,” jelasnya.
Lombok
mengaku pelaksanaan pembukaan, Selasa (16/09) lalu berlangsung meriah diawali
dengan kegiatan Pawai Budaya dan Karnaval Bendi Hias dengan route start dari
Hotel Top Jl.14 Februari dan finish di Museum Negeri Prov.Sulawesi Utara (Komo
Dalam).
“Arak-arakan
pawai terang saja menggunakan sarana umum atau jalan raya, tentunya mengganggu
aktivitas sebagian masyarakat yang ada disekitar lokasi. Terganggunya pengguna
jalan yang akan dilalui peserta pawai, serta beberapa kegiatan lainnya
disekitar kompleks Musium Negeri Prov Sulawesi Utara. Khusus untuk kegiatan
Pameran Nasional Keragaman Alat Musik Tradisional Nusantara akan diikuti oleh
30 Museum Negeri se Indonesia yang pelaksanaannya terbuka untuk umum,” ujarnya.
Lebih
lanjut jelas isteri tercinta Asisten I Setdaprov Sulut ini, agenda-agenda
pendukung antara lain, pegelaran seni, lomba musik bambu, sosialisasi
arkeologi, lomba pidato bahasa daerah, lomba cerita rakyat daerah ternyata
cukup diminati. Betapa tidak, kegiatan ini memang didukung sepenuhnya oleh
beberapa instansi teknis pusat maupun daerah katakanlah Dinas BudPar Sulut,
UPTD Museum Neg Prov.Sulut, UPTD Taman Budaya, UPT Balai Pelestarian Nilai
Budaya Manado, Balai Arkeologi Manado, Sanggar Seni dari utusan Kab/Kota
se-Sulut).
“Termasuk
didalamnya turut dimeriahkan dengan kegiatan lomba menggambar ‘Karikatur’ diapresiasi
Koran Harian Umum Kabar Manado, dimana pesertanya hanya dari kalangan siswa. Dari
informasi dua puluhan siswa telah unjuk kebolehan menggambar karikatur. Bahkan
enam orang diantaranya telah menerima piala, sebagai hadiah yang memang telah
disiapkan oleh Harian umum Kabar Manado ,” tambah Lombok.
Terpisah,
Firman Ariesandy selaku koordinator pelaksana perlombaan sekaligus ketua tim
penilai mengatakan untuk menggambar dengan corak karikatur sangat berbeda
dengan gambar biasa. Namun begitu, Acil sapaan akrab Firman mengaku lombaan karikatur
yang digelar kali ini ternyata cukup dimintai para siswa, baik dari kalangan SD,
SMP maupun tingkat SLA.
“Semuanya
baik, namun ada beberapa siswa yang cara menggambarnya dinilai cukup baik. Alhasil,
enam siswa diputuskan menjuarai lomba karikatur kali ini, juara I, II, III berikut
Faforit atau harapan I, II dan III,” sebut Acil.
Diketahui
uji menggambar karikatur yang digelar dalam rakaian memeriahkan pameran
nasional keragaman alat music tradisional nusantara, sekaligus menyongsong HUT
Sulut ke-50 yang dipusatkan di lokasi museum negeri Sulut menobatkan para pemenang
diantaranya, Ferenshia P Koyakin, SMP Frater Don Bosco (Juara I), Angel E
Pusung,SMA Fr Don Bosco (Juara II), Nicole Lasut SMA Fr Don Bosco (Juara III),
menyusul Sheva AB Budie SMPN 1 Manado (Faforit I), Vigilia Rengkuan SD Fr Don
Bosco (Faforit II), Noel Weekas SD Eben Haezar (Faforit III).(tim)